Jumat, 26 Juni 2015

Bintang Untuk Ubii


Teruntuk Ubii Hebat

Apa kabar, Ubii sayang?
Semoga sehat selalu ya.

Sebelumnya, Tante mau ngucapin selamat dulu ya untuk operasinya Ubii yang sudah berjalan lancar.

Oh iya, selamat ulang tahun juga buat Ubii. Sekarang Ubii sudah 3 tahun ya. Semoga Ubii sehat terus, selalu jadi anak hebat kebanggaan Mami Papi dan adek Utun nanti, aamiin ^_^.

Ubii hebat,
Tante nggambar bintang ini sebagai kado buat ultah Ubii. 
Kado bintang buat Ubii

Meskipun Tante baru beberapa bulan kenal Ubii, tapi Tante mendapat banyak pelajaran dari perjalanan Ubii. Ubii dan Mami Grace mengajarkan tentang keikhlasan dan keyakinan.

Keikhlasan menjalani apa yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baik kemampuan. Dan keyakinan bahwa apapun yang kita terima, pasti ada maksud dan tujuan. 

Intinya, kecil-kecil, Ubii sudah berhasil menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk Tante.

Nah, dengan gambar bintang ini, Tante berharap sinar inspirasi Ubii terus berpendar sampai Ubii dewasa nanti. Bahkan sampai kapanpun. Memberi inspirasi bukan hanya buat teman-teman Mami atau teman-teman Ubii, tapi semua orang yang ada di bumi. Terus semangat ya Ubii cantik ^_^.

Ini saja kado sederhana dari Tante. Semoga Ubii suka yaa ^_^.

Peluk erat kecup sayang untuk Ubii :*

post signature

Rabu, 24 Juni 2015

Waktu Mustajab yang Terlupa


Assalamu’alaikum.

Sahabat, gimana kabar puasanya? Mudah-mudahan selalu lancar hingga hari kemenangan ya, aamiin.

Bulan Ramadhan memang momen pas untuk memperbaiki diri. Mumpung masih 3 minggu lagi, masih banyak waktu untuk menggeber amalan di bulan penuh berkah ini. Apalagi doanya orang berpuasa tidak akan ditolak.


Nah, ngomong-ngomong soal doa, beberapa hari lalu salah satu sahabat saya share tulisan bermanfaat  terkait doa di salah satu grup WA yang saya ikuti.  Dituliskan, bahwa ada dua waktu mustajab di bulan Ramadhan yang banyak dari umat Muslim belum tahu. Waktu apa saja itu?

Waktu menjelang makan sahur dan menjelang berbuka puasa.

Disampaikan dalam kutipan tadi, dua waktu tersebut adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Apapun doa dan permohonan yang kita minta in shaa Allah bakal dikabulkan. Bahkan, konon, di Mekah dan Madinah, satu jam sebelum adzan maghrib tiba, orang-orang telah sibuk menengadahkan tangan meminta kepada Allah dengan doa-doa terbaik mereka.

Kutipan yang makjleb menurut saya.

Kenapa?

Karena, masih menurut tulisan tadi, apa yang terjadi Mekah dan Madinah berbanding terbalik dengan apa yang ada di sini. Kita di sini (saya terutama), kebanyakan memanfaatkan waktu jelang buka puasa dengan ngabuburit. Jalan sana sini. Belanja sana sini. Cari takjil ini itu. Nonton TV program ini itu (pengalaman diri sendiri).

Soal program TV, tiap bulan Ramadhan semua stasiun TV memang seperti berlomba bikin acara yang terkesan berbau Ramadhan. Padahal tidak semuanya memberi manfaat. Bisa dibilang –menurut saya- hanya satu dua yang benar-benar membawa semangat Ramadhan. Hafizh Qur’an misalnya.

Terkait program tv ini, ada tulisan yang menarik dari share tadi:

Musuh-musuh Islam tahu betapa hebat ummat Muhammad SAW bila mereka berdo'a kepada Rabb-nya di saat menjelang berbuka. Karena itu, mereka buat tipu daya untuk melalaikannya dengan program-program tv & media lainnya di waktu-waktu yang mustajab yaitu: menjelang berbuka & menjelang sahur (2/3 malam). Sehingga ummat ini, mereka makan-minum, berpuasa, namun tak sempat untuk berdoa.

Masih menurut message share tadi, saat maghrib sekedar baca doa buka puasa dan menikmati hidangan yang ada itu hanya sekedar laporan dan ucapan syukur kepada Allah. Padahal, ada banyak hal yang bisa kita mohonkan selama menjalankan puasa, terutama di dua waktu istimewa tadi.

Ini semacam pengingat bagi saya sendiri. Mumpung Ramadhan masih ada beberapa waktu ke depan, harus lebih memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berdoa. Terutama di dua waktu mustajab tadi. Paling tidak, seperti saran di message share tadi, 10-15 menit jelang buka menyediakan waktu untuk menyampaikan hajat apa saja kepada Sang Pengabul doa. Berdoa untuk diri sendiri, keluarga, saudara, sahabat, dan umat Islam seluruhnya.

Semoga kita (terutama saya) semakin bisa memperbaiki diri dan memanfaatkan momen mulia ini dengan sebaik-baiknya. Dan semoga Allah segera mengabulkan doa-doa kita, aamiin.

Wassalam


post signature

Minggu, 21 Juni 2015

Lebaran dan Arisan Sembako


Di kampung saya ada tradisi yang sudah lama berlangsung: arisan sembako untuk persiapan lebaran. Arisan ini diadakan bersamaan dengan yasinan plus arisan ibu-ibu. Jadi, awalnya kegiatan rutin yasinan mingguan ibu-ibu, selain diisi dengan membaca yasin dan tahlil, juga diadakan arisan. Hitung-hitung buat nabung.

Seiring berjalannya waktu, di luar arisan yang sudah ada, ibu-ibu berinisiatif bikin arisan sembako. Tujuannya untuk meringankan beban ibu-ibu untuk persiapan lebaran. Tahu sendiri persiapan lebaran butuh dana ekstra. Apalagi harga sembako selalu naik saat puasa dan lebaran. Jadi, daripada pusing menjelang lebaran, lebih baik persiapannya dari jauh-jauh hari supaya tidak terasa berat. Di samping untuk persiapan di rumah, juga untuk membawa bingkisan bagi sanak saudara. 

Kenapa sembako? Di daerah saya, bingkisan lebaran tidak melulu roti dan kue. Tapi juga sembako. Tujuannya supaya lebih bermanfaat bagi keluarga yang menerima. Pemakaiannya bisa jangka panjang, tidak harus habis di saat lebaran. Sembakonya berupa gula pasir dan minyak goreng kemasan.

Sembako

Dalam arisan sembako ini, ibu-ibu bebas ikut berapapun. Minimal seribu rupiah untuk satu poin. Ada yang ikut lima ribu hingga puluhan ribu. Arisan sembako ini biasa dimulai setelah lebaran selesai dan berakhir menjelang ramadhan tahun berikutnya. Tidak seperti arisan pada umumnya yang dikocok tiap jadwal arisan, pada arisan sembako ini, setiap minggunya anggota hanya menyetor sejumlah uang sesuai yang diikuti dan akan panen bersama-sama saat menjelang ramadhan. Ada yang ikut arisan gula saja, minyak saja, ada juga yang dua duanya.

Ramadhan tahun ini, arisan sembako di lingkungan saya baru selesai dibagikan. Kebetulan ibu saya yang jadi pengurus sekaligus tukang belanjanya. Ada lebih dari satu setengah ton gula pasir dan puluhan karton minyak goreng yang dibagikan ke tidak kurang dari 34 anggota. Jumlah sembako yang didapat tiap anggota berbeda tergantung banyak sedikitnya arisan yang diikuti. Ada yang hanya dapat belasan kilogram gula, ada pula yang dapat satu kuintal. Ada yang menerima beberapa liter minyak, ada juga yang membawa pulang dua karton minyak. Sayangnya, sebelum difoto, barangnya sudah habis dibagi :(. Jadi, hanya sisa yang belum diambil saja yang bisa diabadikan.

Nah, dengan adanya arisan sembako ini setidaknya sudah ada cicilan untuk menyambut lebaran plus bisa dipakai untuk ramadhan. Satu urusan selesai. Jadi ibu-ibu tinggal memikirkan barang tambahan sebagai teman sembako tadi.

Ada pula di kampung lain di daerah saya yang arisan daging. Setiap orang setor uang untuk dibelikan sapi yang disembelih sehari menjelang lebaran. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk persiapan hidangan lebaran. Maklum, harga daging saat puasa dan lebaran bisa melonjak naik begitu drastis. Kalau sudah ikut arisan daging, menu lebaran bisa dibilang sudah aman.

Ini cerita arisan sembako di kampung saya. Di kampung teman-teman ada juga yang seperti ini?

post signature

Senin, 15 Juni 2015

Mi Kering Tropicana Slim: Solusi Bagi Penggemar Mi Instan


Saya adalah barisan utama penggemar mi: bakmi, mi ayam, dan tentu saja ... mi instan. Saya tidak ingat persis sejak kapan saya suka sama makanan bulat panjang-panjang ini. Seingat saya sejak kecil saya suka bikin mi instan sendiri. Apalagi Ibu saya jualan di rumah. Jadi, kapan saja saya mau makan mi, langsung bikin.

Dulu, jaman saya masih duduk di MI, belum punya kompor gas. Kompor minyak masih sangat ngetren. Nah, saya bikin mi tidak dimasak tapi diseduh pakai air termos dan dibiarkan sampai empuk dan mengembang :P. Tapi menurut saya waktu itu enak-enak saja. Kalau sekarang mungkin nggak mau makan ya :D.

Kebiasaan makan mi masih berlanjut hingga saya kuliah. Sebagai anak kos, sudah jadi rahasia umum bila mi instan adalah pendamping setia di segala suasana. Terutama saat kiriman sudah mencapai ambang batas.  

Saat kos, saya dan teman-teman masak nasi sendiri. Berasnya kami bawa dari rumah saat mudik ke kampung. Nah, bila akhir bulan, mi instan menjadi lauk andalan teman nasi. Berhubung minyak tanah mulai langka dan di kos tidak ada kompor gas, kami masak mi memakai heater. Saya yakin banyak anak kos yang melakukan ini (cari teman seperjuangan :P).

Kalau dipikir-pikir, memang tidak ada yang bisa menolak daya tarik mi instan. Bikinnya mudah, rasanya juga dijamin mantap.  Sampai saya sudah pensiun dari gelar anak kos pun kebiasaan ini susah dihilangkan.

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit kesadaran saya akan bahaya makanan instan sudah mulai tumbuh. Tapi apalah daya, kesadaran ini tak diimbangi dengan upaya menghentikan kebiasaan makan mi instan ini :(.

Nah, belum lama ini saya dapat info tentang Mi Kering Tropicana Slim dari para sahabat blogger. Demi mendengar Tropicana Slim, gambaran di otak saya adalah produk makanan sehat. Tahu sendiri, selama ini Tropicana Slim memang identik dengan produknya yang selalu berupaya menjaga kesehatan konsumennya.

Beli satu gratis satu

Begitu mengetahui mi baru ini, saya langsung beli ke minimarket terdekat. Alhmdulillah, pas lagi promo, jadi beli satu gratis satu :D. Ternyata mi ini adalah produk baru yang diluncurkan oleh Tropicana Slim. Pas banget untuk para penggemar mi seperti saya.

Dan benar seperti dugaan saya. Mi Kering Tropicana Slim rasa ayam bakar ini lebih sehat dari mi instan kebanyakan karena Mi Kering Tropicana Slim lebih rendah lemak. Rahasia rendah lemak ini terdapat pada proses pembuatan mi. Mi Kering Tropicana Slim proses prduksinya dengan dipanggang, bukan digoreng. Jadi air rebusan lebih jernih.

MiKering Tropicana Slim ini juga bisa dikonsumsi oleh penderita hipertensi dan diabetes karena lebih rendah natrium. Yang tidak kalah penting lagi adalah kandungan vitamin dan mineral serta serat yang ada di Mi Kering TropicanaSlim. Pokoknya, siapapun itu, anak-anak, dewasa, orang tua, bisa makan mi sehat ini.

Dan, inilah penampakan mi yang saya buat. Mi-nya berbentuk pipih. Kemasannya juga higienis dan rapi karena mi-nya ditaruh dalam wadah mika. 


Rasanya? Meski lebih rendah garam, bukan berarti hampar. Rasanya tetap enak dan tanpa ada kekhawatiran lagi makan mi instan. Hanya satu yang kurang menurut saya: porsinya terlalu sedikit hihihi! Meski kurus, porsi makan saya termasuk banyak XD.

Jadi, buat sahabat penggemar mi instan seperti saya, ada baiknya segera beralih ke Mi Kering Tropicana Slim. Memang agak mahal dibanding mi instan merk pasaran. Tapi demi kesehatan, mahal sedikit tak masalah kan ya. Yang penting tetap bisa makan mi instan dan sehat ^_^.

******************************
Tulisan ini diikutsertakan dalam Makan Mi, Gak Masalah Dong!” Blog Competition. 



post signature